Artikel Berbobot

SEL.11.2-T4-9 Aksi Nyata Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia Mohamad Saifudin Ihsan (260211105055)

 SEL.11.2-T4-9 Aksi Nyata

Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia

Mohamad Saifudin Ihsan (260211105055)

1. Mulai Dari Diri

Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran? 

Reflektif :

Sebelum memulai proses pembelajaran, hal yang saya pikirkan pada sub topik mulai dari diri yaitu apa itu pembelajaran pada ‘Zone of Proximal Development (ZPD). Sebelumnya saya belum pernah mempelajari konsep ZPD, sehingga saya merasa awam terhadap istilah ZPD. Pembelajaran dimulai dengan melakukan pengamatan terhadap video. Video tersebut berisis tentang perjuangan seorang pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Kondisi pendidikan pada video tersebut sangat memprihatinkan. Sekolah pada video tersebut membutuhkan tenaga guru tambahan yang professional serta kelengkapan sarana dan prasarana. Selain itu perbaikan akses jalan juga sangat dibutuhkan. Meskipun kondisi pendidikan pada video tersebut sangat terbatas, peserta didik tetap mempunyai semangat dan motivasi tinggi untuk belajar dan menggapai cita-cita. Justru keadaan tersebut melahirkan guru yang kreatif dan penuh semangat dalam mendidik peserta didik. Masih banyak anak-anak yang mengalami keterbatasan dalam hal pendidikan. Tidak sedikit daerah di pelosok Indonesia yang mengalami hal seperti dalam video. Guru merupakan faktor penting sebagai seseorang yang akan menerapkan pembelajaran. Pembelajaran atau pendidikan akan berjalan lebih optimal apabila guru dapat memahami kondisi pendidikan dan dapat menyesuaikannya dalam proses pembelajaran.

2. Eksplorasi Konsep

Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini? 

Reflektif :

Pada sub topik eksplorasi konsep hal yang saya pelajari yaitu, tentang ZPD. ZPD merupakan jarak antara kemampuan peserta didik untuk melakukan tugas di bawah bimbingan orang lain (orang dewasa dan atau teman sejawat) dan pemecahan masalah secara mandiri sesuai kemampuan peserta didik. ZPD berarti jika sebuah masalah dapat diselesaikan secara mandiri (tanpa bantuan orang lain) oleh peserta didik, maka peserta didik tersebut telah berada pada taraf kemampuan aktualnya. Tetapi, jika masalah tersebut baru dapat diselesaikan oleh peserta didik dengan bantuan orang lain (guru atau teman sejawat) yang lebih memahami masalah, maka peserta didik tersebut telah berada pada taraf kemampuan potensialnya. Jika guru mengajukan masalah untuk dipecahkan oleh peserta didik sebaiknya masalah itu berada di antara taraf kemampuan aktual dan taraf kemampuan potensial, atau masalah berada pada daerah jangkauan kognitif peserta didik. Pembelajaran ZPD dapat membantu saya menjalankan peran sebagai pendidik dengan lebih baik.

3. Ruang Kolaborasi

Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi? 

Reflektif :

Pada sub topik ruang kolaborasi hal yang saya pelajari lebih lanjut bersama rekan-rekan saya yaitu, tentang pandangan masing-masing anggota kelompok tentang pembelajaran pada ZPD yang mempengaruhi proses pendidikan serta pembelajaran. Terdapat persamaan dan perbedaan pandangan mengenai ZPD. Persamaan tersebut yaitu, ZPD dianggap sebagai pembelajaran yang memberikan tuntunan kepada peserta didik hingga mereka mampu belajar secara mandiri dengan memberikan pemecahan masalah. Pendidik bertugas sebagai fasilitator untuk memfasilitasi, mendampingi, melatih, serta mendorong kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Adapun perbedaan pandangan mengenai ZPD yaitu, terletak cara atau strategi dalam mengimplementasikan pembelajaran ZPD. Meskipun cara maupun strategi yang dilakukan berbeda, tetapi tetap mempunyai tujuan yang sama yaitu meningkatkan kemampuan belajar peserta didik mencakup aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

4. Demonstrasi Kontekstual

Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Reflektif : 

Pada sub topik demonstrasi, hal penting yang saya pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang saya jalani bersama kelompok yaitu, terkait pendapat rekan-rekan mengenai pembelajaran ZPD. Pembelajaran ZPD dapat diterapkan melalui pendekatan, strategi, metode, dan teknik, serta materi pembelajaran yang diterapkan sebagai scaffolding pada ZPD. Selain itu, hal yang saya pelajari dari sub topik demonstrasi kontekstual yaitu tentang penyampaian hasil diskusi dengan baik, benar, dan percaya diri. Saya juga dapat berbagi pendapat, pengetahuan, dan pengalaman dengan kelompok lainnya. Setiap orang mempunyai pendapatnya masing-masih. Terdapat pendapat yang sama dan saling mendukung, namun terdapat pendapat yang berbeda dan kontras. Oleh karena itu, kami belajar berdiskusi dan menerima pendapat orang lain.

5. Elaborasi Pemahaman

Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini? 

Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ?

Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?  

Reflektif :

Pada sub topik elaborasi pemahaman, hal yang saya pahami tentang topik ini yaitu, saya dapat menganalisis pembelajaran pada ZPD dan dapat menemukan pendekatan, strategi, metode, dan teknis pembelajaran yang sesuai melalui ZPD. Berdasarkan pengetahuan tersebut saya dapat memberikan keleluasaan dalam belajar dan meningkatkan kemampuan peserta didik, karena pembelajaran memperhatikan tingkat kemampuan peserta didik. Saya dapat menerapkan pembelajaran yang lebih menyenangkan yang sesuai dengan potensi peserta didik dan memberikan bimbingan yang sesuai dengan kemampuan atau potensi mereka masing-masing. Hal yang ingin saya pelajari lebih lanjut yaitu, cara merancang materi pembelajaran yang menerapkan scaffolding pada ZPD.

6. Koneksi Antar Materi

Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain? 

Reflektif :

Pada sub topik koneksi antar materi yang saya pelajari yaitu tentang keterkaitan materi ZPD dalam mata kuliah perspektif sosiokultural dengan mata kuliah lainnya. Pembelajaran dan asesmen harus dirancang dan dilaksanakan sesuai dengan karakteristik, kebutuhan, serta latar belakang peserta didik. Sehingga perlu dilakukan tes diagnostik untuk mengetahui kesiapan awal dan ZPD peserta didik. Pendidik perlu memahami kebutuhan peserta didik dalam pembelajaran yang dilakukan. Sehingga perlu menentukan strategi atau cara yang tepat sesuai dengan kemampuan awal dan ZPD peserta didik. Sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara, bahwa dalam mendidik harus sesuai atau berpihak kepada peserta didik. Sehingga pendidik tidak diperbolehkan untuk membelenggu pendidikan yang sesuai dengan karakteristik peserta didiknya. Pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.

7. Aksi Nyata

Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru? 

Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?

Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal? 

Reflektif :

Manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan saya sebagai guru yaitu, saya menjadi lebih paham tentang konsep ZPD. Melalui konsep ZPD, saya dapat merancang pembelajaran yang sesuai dengan potensi kemampuan peserta didik. Menurut saya nilai kesiapan saya saat ini dalam skala yaitu 8. Tingkat kesiapan saya sudah meningkat karena telah mempelajari beberapa topik yang berhubungan dengan persiapan saya nantinya untuk menjadi seorang pendidik. Banyak hal yeng perlu disiapkan untuk menjadi seorang pendidik, oleh karena itu saya masih perlu banyak belajar. Hal yang perlu saya persiapkan yaitu persiapan mental, fisik dan pengetahuan untuk menerapkan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik dengan proses yang menyenangkan. Pembelajaran dapat dilakukan dengan menerapkan metode scaffolding pada ZPD.

Komentar

Artikel populer

Keterampilan Kepramukaan.

SEL.02.2-T3-2b Diskusi Mulai Dari Diri