Postingan
Menampilkan postingan dari Juni, 2022
Artikel Berbobot
UPAYA ROSULULLAH SAW DALAM MEMBINA MASYARAKAT MADINAH BAIK DARI SEGI SOSIAL, EKONOMI, AGAMA, MAUPUN PERTAHANAN.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Bidang Agama Membangun masjid, bertujuan untuk : Ibadah sholat Kegiatan dakwah Pengajaran agama Bermusyawarah tentang urusan umat. Tujuan Nabi Muhammad SAW. hijrah ke Yatsrib (Madinah) adalah untuk berdakwah. Sesampainya di Yatsrib beliau menyampaikan serta mengajarkan agama Islam kepada penduduk Madinah pada khususnya dan umat manusia pada umumnya. Bidang Ekonomi Melakukan pertukaran ilmu dan keahlian bagi para penduduk. Contohnya, kaum Muhajirin mempunyai keahlian dalam berdagang, sedangkan kaum Anshar mempunyai keahlian dalam bercocok tanam. Maka mereka saling bertukar ilmu serta kerja sama dalam melaksanakan pekerjaan. Bidang Sosial Usaha yang dilakukan Nabi Muhammad SAW untuk membangun masyarakat dibidang sosial, antara lain: Melakukan pernikahan antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar; Kehadiran kaum Anshar dan Kaum Muhajirin dalam satu tempat untuk mendengarkan dakwah; Berbuat adil dan tidak membedakan status sosial seseorang; Melibatkan kaum Muhajirin dan kaum Anshar dalam pem
PERISTIWA-PERISTIWA DI AKHIR HAYAT RASULLULLAH SAW DAN HIKMAH YANG BISA DIAMBIL DARI PERISTIWA AKHIR HAYAT RASULULLAH SAW MASA SEKARANG
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Malaikat Maut Datang Bertamu Esoknya yaitu pada Senin, Allah mewahyukan kepada Malaikat Maut supaya turun ke bumi menemui Rasulullah SAW dengan berpakaian sebaik-baiknya. Allah menyuruh Malaikat Maut mencabut nyawa Rasulullah SAW dengan lemah lembut. Seandainya Rasulullah menyuruhnya masuk, maka dia dibolehkan masuk. Tetapi jika Rasulullah tidak mengizinkannya, dia tidak boleh masuk dan hendaklah dia kembali saja. Maka turunlah Malaikat Maut untuk menunaikan perintah Allah Swt. Dia menyamar sebagai seorang biasa. Setelah sampai di depan pintu tempat kediaman Rasulullah, Malaikat Maut pun berkata: “Assalamualaikum wahai ahli rumah kenabian, sumber wahyu dan risalah!” Fatimah pun keluar menemuinya dan berkata kepada tamunya itu: “Wahai Abdullah (hamba Allah), Rasulullah sekarang dalam keadaan sakit.” Kemudian Malaikat Maut itu memberi salam lagi: “Assalamualaikum, bolehkah saya masuk?” Akhirnya Rasulullah SAW mendengar suara Malaikat Maut itu, lalu Rasulullah bertanya kepada puterinya Fa
LIRIK LAGU - MAAFKAN AKU - ENDA
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Tak bisa kulupa.. saat-saat indah bersama mu.. Semua cerita.. mungkin kini hanya tinggal kenangan.. Ku harus pergi.. meninggalkanmu di dalam sepiku.. Bukan inginku.. tuk menyakiti perasaanku.. Maafkan aku.. intro : Maafkan aku.. yang tak bisa menunggu hatimu.. Lupakan saja.. diriku untuk selama-lamanya.. Kuharus pergi.. meninggalkanmu di dalam sepiku.. Bukan inginku.. tuk menyakiti perasaanmu.. Maafkan aku.. Reff : Tidurlah sayangku.. Mentari tlah menunggu.. Sambutlah pagi nanti.. Dengan hati tersenyum.. Bermimpilah cinta.. Dengan segenap rasa.. Kini tibalah saatnya.. kita harus berpisah.. Melodi : Reff : Tidurlah sayangku.. Mentari tlah menunggu.. Sambutlah pagi nanti.. Dengan hati tersenyum.. Bermimpilah cinta.. Dengan segenap rasa.. Kini tibalah saatnya.. kita harus berpisah.. Maafkanlah aku.. yang tak bisa menunggu.. Lupakan saja diriku.. untuk selama-lamanya..
SEJARAH KIYAI AHMAD SIDIQ
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
KIYAI AHMAD SIDIQ KH. Achmad Shiddiq yang nama kecilnya Achmad Muhammad Hasan, lahir di Jember pada hari Ahad Legi 10 Rajab 1344 (tanggal 24 Januari 1926). Beliau adalah putra bungsu Kiai Shiddiq dari lbu Nyai H. Zaqiah (Nyai Maryam) binti KH. Yusuf. Achmad ditinggal abahnya dalam usia 8 tahun. Dan sebelumnya pada usia 4 tahun, Achmad sudah ditinggal ibu kandungnya yang wafat ditengah perjalanan di laut, ketika pulang dari menunaikan ibadah haji. Jadi, sejak usia anak-anak, Kiai Achmad sudah yatim piatu. Karena itu, Kiai Mahfudz Shiddiq kebagian tugas mengasuh Achmad, sedangkan Kiai Halim Shiddiq mengasuh Abdullah yang masih berumur 10 tahun. Ada yang menduga, bahwa bila Achmad terkesan banyak mewarisi sifat dan gaya berpikir kakaknya (Kiai Mahfudz Shiddiq). Kiai Achmad memiliki watak sabar, tenang dan sangat cerdas. Wawasan berfilkirmya amat luas baik dalam ilmu agama maupun pengetahuan umum. Kepulangan KH. Achmad Shiddiq dari Muktamar Yogyakarya, Kiai Achmad sakit Diabetes Melitus (k